Desa Pagelaran merupakan salah satu dari sepuluh desa yang berada di bawah wilayah administrasi Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Sejarah Desa Pagelaran mencatat peristiwa pemecahan wilayah sekitar tahun 1800-an, di mana wilayah tersebut terbagi menjadi tiga desa, yakni Desa Banjarejo di sebelah utara, Desa Pagelaran di bagian tengah, dan Desa Kademangan di sebelah selatan.
Asal mula nama “Pagelaran” berasal dari masa ketika wilayah ini masih menjadi satu kesatuan di bawah kepemimpinan yang sama. Saat itu, pertemuan atau musyawarah selalu diadakan di tengah wilayah desa dengan cara meletakkan tikar. Dari situlah, kata “Gelaran” yang mengacu pada tikar, menjadi cikal bakal nama Desa Pagelaran yang masih bertahan hingga saat ini.
Visi Desa
“PAGELARAN MENJADI DESA WISATA”
Misi Desa
“Menyelenggarakan administrasi pemerintahan dan keuangan Desa melalui pendekatan pelayanan satu pintu yang transparan dan akuntabel.”
“Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan kepada masyarakat di berbagai sektor.”
“Mempererat nilai-nilai kearifan lokal budaya gotong royong dalam pembangunan Desa.”
“Memperluas pengembangan potensi Desa dalam pengelolaan SDA dan SDM.”
“Meningkatkan dan memperkuat fungsi serta peran Lembaga Desa.”
“Melestarikan budaya, tradisi, dan adat istiadat yang positif dalam masyarakat.”
“Terwujudnya suasana yang aman dan kondusif.”
Sejarah Desa
Asal-usul nama Desa Pagelaran bermula dari saat rakyat mulai membabat hutan glagah pada tahun 1810. Desa Pagelaran kemudian disatukan oleh empat orang cultivator, yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak terhadap tanah yang mereka garap. Keempat orang tersebut adalah Brodjo Dipa, Brojo Yuda, Singo Dongso (Singo Wongso), dan Onggoh Leksono, yang tinggal di dukuh Sipring Ki Rowee. Nama-nama tersebut berasal dari Yogyakarta atau Mataram, kecuali Ki Rowee yang diduga berasal dari Madura.
Desa Pagelaran terdiri dari 4 dusun, antara lain Dusun Krajan, Mentraman, Sipring, dan Sumbergempol. Dusun Mentraman mengalami migrasi atau perpindahan penduduk dari Mataram (Yogyakarta) ke wilayah tersebut pada tahun 1825-1830 setelah Perang Jawa atau Perang Diponegoro. Selain akibat perang tersebut, migrasi juga dipengaruhi oleh letusan besar Gunung Merapi pada tahun 1914.
Istilah “Aris” merupakan sebutan untuk sosok yang menjadi pemimpin di daerah tersebut, yang mengawasi beberapa desa. Berikut adalah sejarah para pemimpin di Desa Pagelaran:
Mokh. Sofwan Fauzi, S.Sos., 2021-2025
Moh. Widodo, S.E., 2007-2021
H. Doni Hari D., 1999-2007
H. Moh. Soeprapto, 1970-1999
Peltu. Suwarno, 1968-1970
Serka. Asmat, 1966-1968
Serma. Naim, 1965-1966
H. Masdar, 1946-1965
Atmo Widjojo, 1933-1946
Ki Samsuri, 1923-1933
Brojo Dipa, 1820-1923
Geografi Desa
0
Dusun
Desa pagelaran memiliki 4 dusun yaitu Dusun Krajan, Mentraman, Sipring, dan Sumbergempol.
0
Hektare
Luas wilayah Desa Pagelaran 510,300 Ha; pemukiman seluas 114 Ha, bangunan 1,15 Ha, pertanian/ sawah 162 Ha, ladang/tegalan 80 Ha, tempat olahraga/rekreasi 0,87 Ha, dan perikanan 0,5 Ha.
0
mdpl
Ketinggian Desa Pagelaran dari permukaan laut 890 mdpl. Suhu rata-rata 20 ᵒC. Curah hujan Desa Pagelaran 1.500 mm/th.
Peta Desa
Sektor Pertanian
Sektor pertanian di Desa Pagelaran umumnya mencakup tanaman seperti padi, tebu, kacang-kacangan, dan beberapa lahan ditanami buah-buahan seperti salak dan pepaya. Di Desa Pagelaran, terdapat Koperasi Unit Desa (KUD) yang aktif dalam memasarkan hasil pertanian dan perkebunan warga, namun KUD tersebut tidak menyediakan layanan simpan pinjam. Selain KUD, Desa Pagelaran juga memiliki 2 kelompok tani, yaitu Sumber Rejeki 1 dan Sumber Rezeki 2. Kelompok tani ini fokus pada pertanian jenis palawija dan padi. Sumber Rezeki 1 memiliki 125 anggota, sedangkan Sumber Rezeki 2 memiliki 87 anggota.
Sektor Peternakan
Sektor peternakan di Desa Pagelaran umumnya melibatkan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan itik. Selain itu, beberapa warga di Desa Pagelaran juga melakukan budidaya ikan, terutama ikan lele dumbo. Hasil produksi dari sektor peternakan dan budidaya ikan tersebut mencakup daging ayam, telur ayam, ikan lele, dan lain sebagainya. Selain itu, Desa Pagelaran juga memiliki 17 kolam perikanan yang digunakan untuk budidaya ikan.
Demografi Desa
0
Jiwa
Jumlah penduduk Desa Pagelaran 8338 jiwa terdiri dari laki-laki 4098 jiwa dan perempuan 4240 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga Desa Pagelaran terdapat 2671 KK. Kepadatan penduduk sekitar 23 jiwa/Ha. Penduduk Desa Pagelaran mayoritas Islam sekitar 8328 jiwa dan terdapat 10 jiwa yang beragama Katolik. Desa Pagelaran 4156 jiwa beretnis Jawa dan 2491 jiwa beretnis Madura.
Di Desa Pagelaran, terdapat sejumlah industri kecil dan kerajinan seperti pembuatan tempe, tahu, gula Jawa, batu bata, gerabah, dan produksi mebel, antara lain. Desa ini dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, termasuk fasilitas pendidikan seperti 4 SD, 3 SMP, dan 12 TPQ. Terdapat pula satu perpustakaan umum di Desa Pagelaran. Adapun untuk fasilitas peribadatan, Desa Pagelaran memiliki 3 masjid, 20 mushola, serta sebuah gereja Katolik yang menjadi sarana bagi kegiatan keagamaan warga di desa tersebut.